
STUDIO PERENCANAAN
SEGOBATAM
.png)
RENCANA
KONSEP
/wilayah/
PROGRAM
KONSEP
PERENCANAAN
Regional Resilience
Konsep ini berkaitan dengan sistem transportasi perkotaan dan tata guna lahan yang mampu bekerja dalam menghadapi perubahan yang tidak terduga, utamanya dalam menghadapi proyeksi pembangunan infrastruktur yang pesat akibat adanya Bandara Surya Dhoho.
Local Economic Development
Kurangnya inovasi dan pengembangan komoditas unggulan serta potensi wisata di Kabupaten Kediri bagian Barat mengakibatkan penurunan sektor primer serta rendahnya investasi yang masuk sehingga berpengaruh pada Local Economic Development.
Cluster Development
Konsep ini juga digunakan agar optimalisasi pengembangan kawasan agropolitan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Pengembangan kawasan agropolitan tersebut dapat dilakukan dengan adanya inovasi dalam mengolah komoditas unggulan menjadi produk bernilai tambah yang didukung dengan penguasaan teknologi.
Suistainable Transport Development
Konsep ini dicetuskan untuk memudahkan pendistribusian produk daerah, memudahkan akses pariwisata, dan meningkatkan konektivitas di Wilayah Kediri Barat dan sekitarnya menggunakan Jalan Tol Kediri - Nganjuk dan Jalan Selingkar Wilis.
.png)
RENCANA
PENGEMBANGAN
​
Renana pengembangan wilayah berfokus kepada peningkatan fungsi perkotaan, peningkatan indeks perekonomian, dan pengembangan distribusi & hasil pertanian & pemasaran pada tiap perkotaan di Wilayah Segobatam.
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangangan komoditas padi dan jagung
2. Penguatan hubungan kota desa
Kedungsari

Rencana lasterisasi digolongkan berdasarkan persamaan potensi dan masalah desa-desa di wilayah segobatam . Fungsi klasterisasi berguna untuk mengarahkan pengembangan desa dan mempermudah pendekatan program berbasis tempat. Dalam rencana ini terbentuk 9 cluster perdesaan yang terdiri dari klaster perdesaan Mojo, Grogol, Semen, Jugo, Ngadi, Joho, Parang, Tiron, dan Kedungsari.
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangan komoditas lokal
2. Penguatan hubungan kota desa
Parang
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangan komoditas lokal dan pariwisata
2. Penguatan hubungan kota desa
Joho
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangan komoditas tepung tapioka
2. Penguatan hubungan kota desa
3. Pengembangan kawasan perkotaan semen
Semen
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangan komoditas tahu
2. Penguatan hubungan kota desa
3. Pengembangan Kawasan Perkotaan Mojo
Mojo
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangan komoditas jagung dan pariwisata
2. Penguatan hubungan kota desa
​
Jugo
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangan komoditas lokal
2. Penguatan hubungan kota desa
​
Ngadi
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangan Kawasan Perkotaan Grogol
2. Penguatan hubungan kota desa
Grogol
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangan komoditas mangga podang
dan kunyit
2. Penguatan hubungan kota desa
Tiron
Rencana pengembangan kawasaan
sistem perkotaan
.png)
Kawasan Perkotaan Semen akan direncanakan dengan penambahan 1 fungsi kota yaitu fungsi pusat pasokan dan hasil pertanian didukung dengan pengembangan fasilitas pendukung pusat perdagangan dan pemasaran wilayah
Kawasan Perkotaan Mojo merupakan kawasan perkotaan baru yang akan direncanakan dengan 3 fungsi kota yaitu fungsi pusat pelayanan dan sosial publik, fungsi pusat industri kecil dan fungsi perdagangan dan pemasaran wilayah.
Kawasan Perkotaan Grogol+ akan direncanakan dengan penambahan 1 fungsi kota yaitu fungsi pusat transportasi dan Komunikasi Wilayah, hal ini seiring sejalan dengan rencana pembangunan Bandara Surya Dhoho dan terminal tipe C.
Rencana pengembangan klaster perdesaan wilayah segobatam
Arahan Pengembangan :
1. Pengembangan komoditas padi dan jagung
2. Penguatan hubungan kota desa
Kedungsari
Rencana peningkatan indeks perekonomian yaitu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) hingga dari 1,55% hingga 6-7%, menaikkan nilai investasi dari 1,5% menjadi 45%, dan tipologi sektor pertanian yang sebelumnya cukup dan terbelakang menjadi instimewa dan unggulan. Dalam mencapai hal tersebut dilakukan dengan pengembangan komoditas lokal ungggulan, penyediaan teknologi pertanian, dan kemudahan kegiatan distribusi hasil produksi. Melalui rencana tersebut, ditargetkan pada tahun 2040 produksi komoditas lokal meningkat hingga 35%.
-
Target Produksi Mangga
107.589 (kw/tahun)
99.619 (ton/tahun)
2040
91.649 (ton/tahun)
2035
83.680 (ton/tahun)
2030
79.696 (ton/tahun)
2025
2020
-
Target Produksi Jagung
-
Target Produksi Padi
Peningkatan Indeks Perekonomian
1.192.216 (kw/tahun)
1.103.903 (kw/tahun)
2040
1.105.591 (kw/tahun)
2035
927.279 (kw/tahun)
2030
883.123 (kw/tahun)
2025
2020
91.960 (kw/tahun)
85.148 (kw/tahun)
2040
78.336 (ton/tahun)
2035
71.524 (ton/tahun)
2030
68.119 (ton/tahun)
2025
2020